Kamis, 07 April 2016

ANALISIS RASIO LAPORAN KEUANGAN DAN CONTOH KASUS

TUGAS #2
Nama  : Nurmalia Safitri
NPM   : 46213694
Kelas  : 3DA01
Analisis Laporan Keuangan #


Pengunaan Analisis Rasio Keuangan
Laporan keungan merupakan media informasi yang digunakan oleh perusahaan yang bersangkutan untuk melaporkan keadaan dan posisi keungannya kepada pihak-pihak yang berkepentingan , terutama bagi pihak kreditur, investor dan pihak-pihak manajemen dari perusahaan itu sendiri.
Dengan menggunakan analisis rasio akan  membantu stakeholder dalam hal :
·         Memberikan dasar dalam meramalkan prospek perusahaan dimasa yang akan datang.
·         Memberikan petunjuk atau gejala-gejala yang timbul dari informasi yang disajikan.
·         Memudahkan dalam menginteprestasikan laporan keuangan
Rasio keuangan merupakan suatu bentuk rumusan matematis yang menunjukan hubungan diantara angka-angka tertenntu. Dalam analisis keuangan angka-angka berasala dari data-data keuangan, analisis rasio mampu menjelaskan hubungan antara variable-variabel yang bersangkutan sehingga dapat digunakan untuk menilai kondisi keuangan
Analisis rasio pada dasarnya terdiri dari dua macam perbandingan, yaitu :
1.      Dengan cara membandingkan rasio-rasio keuangan dari satu perusahaan tertentu dengan rasio keuangan yang sama dari perusahaan lain yang sejenis/industri (rasio industri) dalam waktu yang sama.
2.      Dengan cara membandingkan rasio-rasio waktu-waktu tertentu dengan rasio dari waktu-waktu sebelumnya dari perusahaan yang sama, cara ini akan membrikan informasi rasio dari waktu kewaktu sehingga dapat diketahui perkembangannya dan untuk proyeksi dimasa yang akan dating. 

Macam-macam rasio dan metode perhitungannya :

RASIO
METODE PERHITUNGAN
INTERPRESTASI
RASIO LIKUIDITAS
Current ratio
Aktiva Lancar : Utang Lancar
Kemampuan untuk membayar utang yang segera harus dipenuhi dengan aktiva lancar.
Cash ratio
(Kas + Efek) : Utang Lancar
Kemampuan untuk membayar utang yang segera harus dipenuhi dengan kas yang tersedia dalam perusahaan dan efek yang dapat segera diuangkan.
Quick ratio
(Kas+Efek+Piutang) : Utang Lancar
Kemampuan untuk membayar utang yang segera harus dipenuhi dengan aktiva lancar yang lebih likuid (quick assets).
Working capital to total assets ratio
(Aktiva Lancar-Utang Lancar) : Jumlah Aktiva
Likuiditas dari total aktiva dan posisi modal kerja (neto).
RASIO LEVERAGE
Total debt to Equity ratio
(Utang Lancar+Utang JK PJ) : Jumlah Modal Sendiri
Bagian dari setiap rupiah modal sendiri yang dijadikan jaminan untuk keseluruhan utang.
Total debt to total capital Assets
(Utang Lancar+Utang JK PJ) : Jumlah Modal/Aktiva
Beberapa dari keseluruhan kebutuhan dana yang dibelanjai dengan utang.
Atau
Berapa bagian dari aktiva yang digunakan untuk menjamin utang.
Long term debt to Equity ratio
Utang JK PJ : Modal Sendiri
Bagian dari setiap rupiah modal sendiri yang dijadikan jaminan untuk utang jangka panjang.
Tangible assets debt coverage
(Jml Aktiva-Intangibles-Utang Lancar) : Utang JK PJ
Besarnya aktiva tetap tangible yang digunakan untuk menjamin utang jangka panjang setiap rupiahnya.
Times interest earned ratio
EBIT : Bunga Utang JK PJ
Besarnya jaminan keuntungan untuk membayar bunga utang jangka panjang.
RASIO AKTIVITAS
Total assets turnover
Penjualan Netto : Jumlah Aktiva
Kemampuan dana yang tertanan dalam keseluruhan aktiva berputer dalam suatu periode tertentu atau kemampuan modal yang diinvestasikan untuk menghasilkan “revenue”.
Receivable turnover
Penjualan Kredit : Piutang Rata-rata
Kemampuan dana yang tertanam dalam piutang berputar dalam suatu periode tertentu.
Average collection periode
(Piutang Rata-rata X 360) : Penjualan Kredit
Periode rata-rata yang diperlukan untuk mengumpulkan piutang.
Inventory turnover
HPP : Inventory Rata-rata
Kemampuan dana yang tertanam dalam inventory berputar dalam suatu periode tertentu, atau likuiditas dari inventory dan tendensi untuk adanya “overstock”
Average day’s inventory
(Inventory Rata-rata X 360) : HPP
Periode menahan persediaan rata-rata atau periode rata-rata persediaan barang berada di gudang.
Working capital turnover
Penjualan Netto : (Aktiva Lancar – Utang Lancar)
Kemampuan modal kerja(neto) berputar dalam suatu periode siklus kas (cash cycle) dari perusahaan.
RASIO KEUNTUNGAN/PROFITABILITAS
Gross profit margin
(Penjualan Netto – HPP) : Penjualan Netto
Laba bruto per rupiah penjualan.
Operating income ratio
(Penjualan Netto – HPP – Biaya Adm, Penjualan, Umum) : Penjualan Netto
Laba operasi sebelum bunga dan pajak yang dihasilkan oleh setiap rupiah penjualan.
Operating ratio
(HPP + Biaya adm, Penjualan, Umum) : Penjualan Netto
Biaya operasi per rupiah penjualan.
Net profit margin
Laba Netto sesudah pajak : Penjualan Netto
Keuntungan netto per rupiah penjualan.
Earning power of total investment
EBIT : Jumlah Aktiva
Kemampuan dari modal yang diinvestasikan dalam keseluruhan aktiva untuk menghasilkan keuntungan bagi semua investor.
Net earning power ratio
Laba Netto sesudah pajak : Jumlah Aktiva
Kemampuan dari modal yang diinvestasikan dalam keseluruhan aktiva untuk menghasilkan keuntungan netto.
Rate or return for the owners
Laba Netto sesudah pajak : Jumlah Modal Sendiri
Kemampuan dari modal sendiri untuk menghasilkan keuntungan bagi pemegang saham preferen dan saham biasa.




CONTOH KASUS 1

PT. ABC mempunyai laporan rugi laba dan neraca tahun 1995-1996.

Laporan Laba Rugi PT. ABC

             AKHIR
TAHUN

         1996
     1995
    Penjualan
    Harga pokok brg dijual
    Laba kotor
    Biaya pemasaran adm dan     
    umum
    Laba sbl bunga dan pajak
    Biaya bunga
    Laba sbl pajak
    Laba stl pajak
    Deviden
    Laba untuk saham biasa
    Alokasi laba ditahan
    Dividen
Rp 3.405
     2.041
     1.368
        812
        552
          31
        521
        193
        328
          10
        318
        291
          27
Rp  3.100
1.900
1.200
780
420
39
381
141
240
10
230
200
30



Neraca PT ABC
Aktiva
1996
1995
Utang & modal  
     pemilik
1996
1995
Aktiva lancer
Kas & Surat bhrg
Piutang dgng
sediaan
Lain-lain
Total

Aktiva tetap
Gedung,tanah & perleng’an
Dikurangi akumulasi
Defresiaisi
Lain-lain
total

Total Aktiva

260

596
471
  61
1,388


498



(152)
139
485

1.873

120

522
587
52
1.281


398



(105)
136
429

1.710
Utanglancar
Utang dagang
Utang bank
Utang akrual
Total utang lancer
Utang jk panjang & lain-lain
Total utang
Saham priferen
Saham biasa
Capital again
Laba ditahan
Total modal pemilik


Total utang dan modal pemilik

109
136
176
421
120


541
10
87
1235
1332




1873


301
166
148
615
61


676
10
80
944
1034




1710


SOAL:
Tentukan rasio likuiditas dengan metode Current Ratio

JAWAB:
Current Ratio adalah perbandingan antara aktiva lancar dan utang lancar, Current Ratio disebut juga Working Capital Ratio :


Current Ration PT. ABC adalah :

Current Rasio  = Aktiva Lancar : Utang Lancar
                        = 1388 : 421
                        = 3.30

Current Ratio menunjukan kemampuan perusahaan untuk membayar utangnya yang harus segera dipenuhi dan current ratio merupakan ukuran yang paling umum kesangggupan perusahaan untuk membayar jangka pendek.



CONTOH KASUS 2

Dari Neraca suatu perusahaan diketahui:
-          Kas Rp25.000.000,-
-          Piutang Dagang Rp75.000.000,-
-          Barang Dagangan Rp200.000.000,-
-          Jumlah Hutang Dagang,wesel,bunga dan pajak nya Rp255.000.000,-

SOAL:
Hitunglah Quick Ratio nya!

JAWAB:
Aktiva Lancar = 25.000.000 + 75.000.000 + 200.000.000 =  Rp300.000.000
Persediaan adalah barang dagangan yang tersedia untuk dijual = Rp200.000.000,
Hutang Lancar = Rp255.000.000,-
Quick Ratio     = ((Aktiva Lancar – Persediaan) : Utang Lancar) x 100%
                        = ((300.000.000 – 200.000.000) : 255.000.000) x 100%
                        = 39,22%
                        = 0,39 x

(artinya Kemampuan perusahaan memenuhi kewajiban lancar dengan aktiva perusahaan  adalah setiap Rp 1 hutang lancar dijamin dengan Rp 0.39 aktiva lancar yang likuid atau dalam bentuk uang bukan persediaan barang dagangan )



CONTOH KASUS 3

Contoh : Dari Neraca Perusahaan HASAN234 diketahui :
- Saham Rp420.000.000
- Laba ditahan Rp145.000.000
- Kas Rp25.000.000
- Piutang Dagang Rp75.000.000
- Barang dagangan Rp200.000.000
- Mesin Rp250.000.000
- BAngunan Rp350.000.000
- Tanah Rp100.000.000
- Obligasi Rp180.000.000

SOAL:
Hitunglah Solvabilitas Perusahaan menggunakan Rasio Modal dengan Aktiva!

JAWAB:
Rasio Modal dengan Aktiva    = (Modal Sendiri : Total Aktiva) x 100%
                                                = ((420.000.000 + 145.000.000) : (25.000.000 + 75.000.000 + 200.000.000 + 250.000.000 + 350.000.000 + 100.000.000)) x 100%
                                                = (565.000.000 : 1.000.000.000) x 100%
                                                = 56,5%
                                                = 0,565 x

(artinya  Setiap Rp 1 total aktiva dibiayai dengan Rp0.565 modal sendiri, sedangkan Rp0.435 dari pinjaman.)












Sumber:
https://anggie417661.wordpress.com/2013/03/14/analisis-rasio-laporan-keuangan/
https://pyans.wordpress.com/2008/08/15/analisis-rasio-keuangan/
http://www.academia.edu/7355282/Analisa_rasio_keuangan

https://www.facebook.com/notes/aang-angga-nugraha-setiawan/tugas-likuiditas-dan-solvabilitas-perusahaan-matkul-pembelanjaan-perusahaan/584578674943355/

2 komentar:

  1. Terima kasih kak. Izin copas ya untuk tugas artikel , sangat membantu

    BalasHapus
  2. suka kpop juga ya ternyata

    BalasHapus